Sebuah pepatah arab mengatakan : “Jarrib walaahidz takun ‘aarifaan.” Coba dan perhatikanlah, maka niscaya kamu menjadi orang yang mengetahui. Atau dalam peribahasa barat dikatakan, ” experience is the best teacher” (pengalaman adalah guru yang terbaik).
Petuah inilah yang kemudian ditanamkan pada anak buah Napolean sehingga dia berhasil menemukan benua Amerika. Napoleon Bonaparte pernah ditanya tentang bagaimana dia menanamkan rasa percaya pada diri setiap anak buahnya. Beliau menjawab: “ saya memberikan jawaban untuk tiga pertanyaan dengan tiga jawaban”. Barang siapa yang berkata saya tidak mampu, maka aku katakan kepadanya berusahalah, dan barang siapa yang berkata aku tidak tahu, maka akan ku katakan kepadanya belajarlah, dan ketika ada yang mengatakan ini adalah suatu yang mustahil maka aku katakan kepadanya cobalah.
Ilmu itu dicari, bukan mencari. Ilmu juga tidak didapat dengan menghayal atau hanya bermimpi, tetapi dengan kerja keras. Jika melakukan sesuatu, jangan pernah takut untuk gagal ataupun takut untuk ditertawakan orang. Karena takut akan kegagalan merupakan sebuah penghalang untuk mencoba. Dan juga merupakan langkah awal untuk kalah.
Ketakutan untuk mencari tahu juga akan menyebabkan orang ’mandeg’ untuk mencari tahu. Banyak orang yang belum tahu, tapi hanya sekedar ingin tahu dan tidak mau mencari tahu. Dan ada juga yang belum tahu, tapi tidak mau tahu. Namun yang paling parah adalah orang yang tidak tahu tapi sok tahu. Kesemua kondisi ini akan mengakibatkan malapetaka. Sebab segala sesuatu dimulai dengan pengetahuan. Bahkan niat baik sekalipun, namun tanpa didasari oleh ilmu pengetahuan, justru hanya akan mendatangkan kesia-siaan dan bahkan dapat menimbulkan bahaya.
Bahkan untuk mengenal Allah saja diperlukan ilmu pengetahuan. Maka dalam al-Qur’an dikatakan: fa’lamuu annahu laa ilaaha illallah” (ketahuilah bahwa tidak ada Tuhan selain Allah). Coba lihat kembali bagaimana kisah nabi Ibrahim as, ketika mencari Tuhannya. Maka ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat bintang dan berkata, ”inilah Tuhanku.” Maka ketika bintang itu terbenam dia berkata lagi, ”aku tidak suka kepada yang terbenam”. Begitu juga dengan bulan dan matahari, pada awalnya beliau menganggap kedua benda itu Tuhan, namun lagi-lagi keduanya pun terbenam. Sekali lagi dia kecewa. Bagaimana seorang pencipta bisa hilang ditelan gelapnya malam. Maka pencarian seorang Ibrahim sampai kepada keyakinan akan wujud Ilahi tanpa harus melihatnya.
Begitulah pengetahuan didapat. Dengan pencarian. Bahkan seorang nabi-pun mengalami proses pencarian untuk menjadi tahu. Jadi, coba dan perhatikanlah, niscaya kamu akan menjadi orang yang mengetahui. Coba, coba dan coba terus sampai berhasil. Keberhasilan tidak akan diraih dengan perasaan takut akan kegagalan. Sebab orang yang takut akan kegagalan tidak akan pernah untuk merasakan keberhasilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar