Punya cita-cita tertentu? Lakoni prosesnya. Sabar, jangan terburu-buru mencapainya, apalagi dengan jalan pintas asal tujuan tercapai. Ingat kaidah ushuliyyah algoyatu laa tubarrirul al wasilah, untuk mencapai tujuan tertentu, jangan halalkan semua cara.
Memang, tak sedikit orang menghadapi rintangan dalam perjalanan mencapai tujuan. Rintangan memang memperlambat, menjauhkan, menunda atau mempersulit kita mencapai tujuan. Rintangan, tentu, ada yang bisa diprediksi, ada pula yang datang tiba-tiba. Lakoni dan reguklah hikmah dari proses berliku ini. Selalu ada pelajaran dari proses yang tidak mudah ini.
Iming-iming layanan jalan pintas menjawab persoalan hidup hanya dengan mengirim pesan pendek dari telepon genggam anda(cepat dapat jodoh,ramalan nasib,sukses sekejap) memang menggoda. Padahal, justru penyelenggara program sms lah yang menangguk keuntungan dari hasil sms yang kita kirim kepada mereka.
Kalaulah kita mau belajar, coba perhatikan kepada seekor kucing yang sedang memperhatikan buruannya seekor tikus. Ia tak akan pernah mengalihkan pandangannya sedikitpun kecuali kepada buruannya, meskipun di sekitarnya terdapat buruan lain yang lebih menggiurkan dan lebih dekat untuk mencapainya. Namun, dengan pandangannya yang tajam dan fokus kepada seekor tikus buruannya akhirnya ia mencapai tujuannya. Begitulah seekor singa yang tengah memburu buruannya, dia akan fokuskan pandangannya pada satu buruan saja, tidak tergoda buruan lain di sekitarnya, sampai ia dapatkan buruannya.
Itu semua mengingatkan kita kepada petuan Imam Syafi’I yang mengatakan: Fansob Fainna ladzi dzai aisyi Finnasab, berupayalah sebab kenikmatan hidup diraih dengan kerja keras. Begitu juga untuk menjadi seorang yang sukses dalam bidangnya tentunya dia harus fokus pada apa yang dia inginkan, dan bekerja keras. Jangan terpengaruh godaan dan gangguan pengalih pikiran dan tujuan.
Allah menunjukkan banyak contoh dan perumpamaan kepada kita dalam soal ikhtiyar menggapai tujuan. Semua perlu kerja keras, kerja cerdas, tidak asal-asalan, sehingga hasil yang kita capai juga memuaskan. Bukankah kita selalu diajarkan untuk selalu rapi, benar, tertib dan terarah. Mulailah dari diri kita sendiri untuk lebih melakukan apa yang kita inginkan dengan sungguh-sungguh, tepat dan terarah. insyaAllah keberhasilan akan kita raih.
Dimuat di Majalah Khalifah, Oktober 2010, Edisi 27
Tidak ada komentar:
Posting Komentar