Tayangan infotainment yang berbau gosip tumbuh subur seperti jamur di musim hujan. objeknya kebanyakan publik figure. Jangankan presiden, atau para selebritis, para nabi pun pernah terkena gosip atau ghibah, sebagaimana nabi Muhammad saw, dan keluarganya diuji dengan haditsul ifki (berita bohong), bahkan Aisyah mengatakan bahwa Rasulullah berkhutbah mengenai gosip miring yang menimpa keluarganya:”Wahai manusia, mengapa orang-orang menyakitiku dengan mengatakan hal-hal yang tidak benar mengenai keluargaku. Demi Allah, aku tidak mengetahui dari mereka (keluargaku) kecuali kebaikan. Mereka juga mengatakan kepada seorang laki-laki yang demi Allah, aku tidak mengetahui darinya kecuali kebaikan, dan ia tidak pernah memasuki salah satu rumah dari rumah-rumahku kecuali bersama denganku. Begitu pula nabi Yusuf a.s, juga digosipkan selingkuh dengan majikannya Siti Dzulaika.
Gosip atau ghibah berasal dari bahasa inggris dari kata gossip artinya gunjing, kabar angin, buah mulut. Jadi bentuk kata kerjanya “Ngegosip” yang berarti menggunjing, atau menyebarkan kabar angin. Yakni suatu aktivitas menyebarkan atau menceritakan sesuatu yang ada pada diri seseorang (biasanya sesuatu yang jelek/rahasia) kepada orang lain, ketika seseorang tadi itu tidak ada dalam forum yang sama
Sebagaimana sabda Rasulullah saw:”Tahukah kalian apakah ghibah itu? Mereka menjawab Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui.” Nabi saw menjawab;” kamu menyebut saudaramu dengan hal yang tidak disukainya. “ditanyakan, “ bagaimana jika apa yang aku katakan itu ada pada saudraku itu? “ Nabi saw menjawab:” jika apa yang kamu katakan itu ada pada dirinya maka sungguh kamu telah menggunjingnya, dan jika tidak ada pada dirinya maka sungguh kamu telah menyebutkan hal yang dusta tentang dirinya”. Karena sangat tercelanya ghibah maka Allah menerangkan dalam al-Qur’an: “ Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya sendiri yang sudah mati? (al-Hujarat :12). Sekarang gosip sudah menjadi santapan setiap hari dari sejak kita membuka mata di pagi hari hingga malam tiba kita sudah disuguhkan dengan gosip, dan sudah menjadi infotainment yang menarik, seakan-akan kita tidak menyadari telah melihat dan mempertontonkan aib saudara kita.dalam hal ini kita dianjurkan untuk mengingati teman kita yang khilaf bukan malah ikut nimbrung dan membuat masalah semakin panas.
Anas r.a, berkata Rasulullah saw bersabda:” pada malam ketika aku melakukan perjalanan malam (isra) aku melewati suatu kaum yang mencakar wajah mereka dengan kuku-kuku mereka sendiri, aku bertanya ya... Jibril, siapakah mereka itu? Jibril menjawab,” mereka adalah orang-orang yang menggunjing dan mencela kehormatan orang lain.
Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang berbuat gosip atau ghibah yang pertama, karena untuk melampiaskan kemarahan, bila ada orang yang menyebabkan kemarahannya maka ia melampiaskan dengan menyebut berbagai keburukan orang tersebut, kedua, berbasa basi kepada teman, dan mendukung pembicaraan mereka. Ketiga, ingin mendahului menjelek-jelekan keadaan orang yang dikhawtirkan memandang jelek ihwalnya di sisi orang yang disegani, kelima, ingin membanggakan diri, keenam, karena adanya rasa dengki, ketujuh, bermain-main senda gurau dan mengisi waktu kosong sehingga tidak terasa melakukan ghibah dan yang kedelapan, melecehkan dan merendahkan orang lain untuk menghinakannya.
Ibnu Abbas berkata:” apabila kamu hendak menyebut aib saudaramu maka ingatlah aib dirimu sendiri.” janganlah kita mengambil keuntungan dengan cara-cara yang batil, dengan menjual aib saudara kita demi mendapatkan keuntungan pribadi. Nabi bersabda ” setiap muslim bagi muslim yang lain haram darahnya, harta dan kehormatannya. ( HR, Muslim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar