Umar bin Al-Khathab ra, pernah berkata " Hendaklah engkau mencari rekan-rekan yang jujur, niscaya engkau akan hidup aman dalam lindungannya. Mereka merupakan hiasan pada saat gembira dan hiburan pada saat berduka. Letakkan urusan saudaramu pada tempat yang paling baik hingga dia datang kepadamu untuk mengambil apa yang dititipkan kepadamu. Hindarilah musuhmu dan waspadailah temanmu, kecuali orang yang bisa dipercaya. Tidak ada orang yang bisa dipercaya kecuali orang yang takut kepada Allah. Janganlah engkau berteman dengan orang yang keji karena engkau bisa belajar dari kefasikannya dan jangan engkau bocorkan rahasiamu kepadanya, dan mintalah pendapat dalam menghadapi masalahmu kepada orang-orang yang takut kepada Allah".
Bergaul adalah sangat penting, namun dalam bergaulpun kita harus berhati-hati, jangan sampai kita salah dalam bergaul atau salah dalam memilih teman. Karena kalau seandainya kita salah dalam memilih teman dia akan membahayakan kita. Ada yang bilang bergaul dengan tukang sate, walaupun tidak dapat satenya tapi asapnya pasti dapat, bergaul dengan tukang minyak wangi, pasti dapat wanginya. Oleh sebab itu dalam bergaul kita harus memilih teman yang bisa memberikan manfaat bagi kita, tetapi bukan hanya yang berbentuk materi, karena kalau seadainya kita bergaul atau bersahabat hanya sebatas pada harta saja dia tidak akan kekal. Jika harta itu banyak maka akan akrab juga persahabatan kita, namun jika harta itu habis, hilang pula rasa persahabatan itu. Sebagaimana dikatakan dalam sebuah bait kata-kata hikmah " Jika bertambah hartaku semua orang menjadi sahabatku, dan jika hartaku berkurang semua orang menjauhiku".
Sebagaimana nasehat Umar bin Khathab kepada kita dalam hal bergaul atau bersahabat, hendaknya kita memilih teman yang jujur, karena kalau teman kita jujur dia akan membantu kita, dan dapat memberikan kenyamanan kepada kita, membuat kita bahagia disaat kita mendapatkan masalah, dan menjadi hiasan disaat kita sedang berbahagia, karena sahabat yang sejati adalah yang membuat kita menangis dengan nasehat-nasehatnya, bukan yang mentertawakan disaat musibah menerpa kita. Banyak kita dapati dalam pergaulan bersama teman-teman kita, dia senang sekali disaat kita senang dan membawanya kesuatu tempat yang menguntungkan seperti rumah makan dll, namun di saat kita sedang mendapatkan permasalahan dalam studi, dia malah bersikap acuh tak acuh, bahkan mentertawakan, bukan malah membimbing dan memberikan jalan keluar.
Teman yang jujur, adil dan yang takut kepada Allah, akan selalu membimbing kita kejalan yang benar, dia tidak sekali-kali menjerumuskan kita kedalam kemaksiatan, dia akan menjaga kita dan memperingati kita disaat kita lengah, disaat kita sedang khilaf. Dia selalu menjaga segala rahasia kita kepada orang lain. Namun, teman yang jahat dia akan selalu membeberkan setiap rahasia kita, dan bahkan cenderung untuk menambah-nambahinya dengan bumbu-bumbu yang berbau fitnah.
Sekarang marilah kita renungi masing-masing, apakah pergaulan kita sudah benar selama ini? Atau baikkah teman yang kita dekati itu? Atau kita berteman hanya untuk menggembirakan kita saja, yang penting kita kumpul bersama-sama, makan bersama-sama, bermain bersama-sama, menghabiskan waktu malam bersama-sama, tertawa terbahak-bahak bersama-sama, belanja ke pasar malam bersama-sama. Kalaulah ini yang kita anggap sebagai persahabatan yang sejati, tidak melihat positif dan negatifnya pergaulan itu. Maka kita harus cepat-cepat introsfeksi diri kita masing-masing untuk lebih mendalam mengartikan sebuah persahabatan.
Ada beberapa sifat yang harus kita perhatikan dalam memilih teman akrab yang pertama adalah hendaknya teman yang kita pilih adalah orang yang berakal atau orang yang pandai, karena akal dan kepandaian adalah modal utama. Dan tidak ada kebaikan bergaul dengan orang yang bodoh karena bisa saja dia hendak memberikan manfaat kepada kita tapi malah kemudharatan yang kita dapati. Yang dimaksud dengan berakal adalah yang mengetahui permasalahan sesuai dengan proporsinya. Dan manfaat pun dapat diambil dari pemahaman yang diberikannya. Yang kedua adalah teman yang berakhlak mulia. Ini merupakan suatu keharusan karena berapa banyak orang yang berakal yang dirinya lebih banyak dikuasai amarah dan nafsunya, lalu dia tunduk kepada nafsunya, maka tidak ada manfaat bergaul dengannya. Yang ketiga hendaknya teman kita tidaklah termasuk orang yang fasik, karena orang yang fasik tidaklah pernah takut kepada Allah. Dan orang-orang yang fasik tidaklah bisa dipercaya dan sewaktu-waktu kita bisa terpedaya dengan tipu dayannya. Keempat adalah hendaknya teman yang kita pilih bukanlah seorang yang ahli bid'ah yang membawa kita kepada hal-hal yang khurafat dan menyebabkan kita menduakan Allah. Dan yang terakhir hendaknya teman yang kita pilih tidak rakus terhadap dunia. Karena kalau kita bergaul kepada teman yang rakus kepada dunia, akan membut kita lengah akan kehidupan akhirat, dan akhirnya kita disibukkan dengan harta benda yang bersifat sementara, dan melalaikan dari kewajiban-kewajiban kepada Allah.
Inilah lima sifat dalam mencari sahabat karib yang bisa membantu kita dalam menjalani kehidupan di dunia ini, dan juga dapat mengantarkan kita kepada kehidupan akhirat yang baik sesuai yang disyariatkan Allah. Karena persahabatan atau pergaulan merupakan sebuah wasilah untuk kehidupan yang lebih kekal di hari akhir nanti . Wallahu a'lam bishawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar